Perjalanan
ke Pulau Kapoposang
Siapa yang tak mengenal Pulau
ini. Terlebih lagi bagi para stakeholder kelautan, khususnya yang ada di
Sulawesi Selatan. Lalu apakah semuanya pernah menyelaminya, atau bahkan hanya
sekedar mencumbui pasir putihnya. Jarak yang cukup jauh, yakni sekitar 44 mil
laut (79,2 km) ditambah dengan tidak adanya akses regular membuat saya
berkesimpulan bahwa masih jauh perbandingan antara orang yang tahu dan yang
pernah ke sana.
Pulau ini masuk dalam wilayah
administrasi kab Pangkep. Tepatnya di Kecamatan Liukang Tupabbiring, Desa
Mattae. Untuk mengakses lokasi ini, para
Reef Checker menumpang Kapal milik Alessandro (Sandro). Kendaraan yang didesin
khusus untuk Fun dive dan juga keperluan riset ini memiliki bobot 12 GT (groos
ton) serta dilengkapi dengan dua mesin.
Rombongan yang berjumlah sekitar
60 orang ini meninggalkan dermaga Kayu Bangkoa pukul 11.00 WITA, Jumat 15 November 2013. Di awal perjalanan, kapal
yang kami tumpangi sedikit melawan arah angin. Sepanjang jalan kami melewati
banyak Pulau, di antaranya Pulau Lae-lae, Barrang Lompo & caddi,
Bonetambung serta masih banyak lagi. Maklum saja, Kapoposang termasuk Pulau
yang berada di zona luar dari Kepulauan Spermonde. Setelah kurang lebih 5 jam
perjalanan, akhirnya kami tiba di tujuan.
Kondisi pantai yang cukup dangkal
memaksa kami menggunakan kapal yang
lebih kecil untuk merapat. Satu persatu penumpang dan barang yang didominasi
oleh peralatan Scuba dan tabung selam dimuat ke Jolloro’ Supermonde. Mungkin
pemiliknya sengaja memplesetkan nama Spermonde. Waktu yang telah menunjukkan
pukul 17.00 WITA, membuat panitia serta pendamping lapangan memutuskan untuk
mengundur agenda pendataan di titik pertama. Hanya beberapa yang memilih untuk
bersnorkeling di senja tersebut.
|
Ber-narsis-ria di perjalanan |
|
Pulau Kapoposang dari kejauhan |
|
Memuat rombongan & peralatan ke atas Pulau |
Pendataan
Setelah briefing semalam akhirnya
disepakati bahwa ada 5 titik pendataan yang akan diback up hari ini (Sabtu, 16
November 2013). Ditambah satu titik sebagai cadangan. Berhubung tiap titik memiliki dua kedalaman,
juga untuk memaksimalkan sumber daya, maka tim dipecah menjadi dua. Tim pertama
tetap di kapal induk dan yang lainnya menggunakan speedboat milik BKKPN Kupang.
Salah satu lembaga yang bersedia memberi dukungan pada kegiatan ini memang
memiliki stasiun pengawasan di Pulau Kapoposang.
Dalam satu tim pendataan terdiri
dari pendata Ikan, Karang dan Bentos serta didukung oleh penarik/penggulung
transek dan seorang dokumentator (leader). Setelah menandai lokasi dengan GPS,
titik tersebut dipasangi patok besi. Ini dimaksudkan sebagai transek permanen
Reef Check MSDC Unhas berikutnya. Selain para penyelam, beberapa anggota bertugas mengukur salinitas dan arah arus.
Teknik
pendataan substrat (karang) ialah dengan melaporkan apa saja yang masuk
kategori Reef Check pada tiap kelipatan 0,5 meter (50 cm) pada transek.
Misalnya, 0 = DC, 0,5 m = S dan seterusnya. Tujuan penggunaan metode ini adalah
untuk mengetahui kondisi terumbu secara umum.
Pendataan ikan karang dan bentos dilakukan dengan metode transek sabuk. Meski
pun tidak terpatok pada angka-angka yang ada di meteran. Sang pendata harus
jeli melihat ikan yang berada di kiri kanan transek dalam radius 2,5 meter.
Terkhusus untuk beberapa spesies ikan berukuran besar tetap didata meski pun
berada di luar radius tersebut. Begitu pun dengan pendataan Bentos. Hasil yang didapat digolongkan dalam
jarak 0-25, 25-50 meter dan seterusnya.
Selain mendata jumlah, kita juga diharuskan untuk memperkirakan ukuran
biota tersebut. Perlu juga diperhatikan area 2,5 meter samping kiri dan kanan. Pendata
Bentos juga diharuskan mengisi form akibat kerusakan terumbu karang, baik
akibat bahan peledak atau pun aktifitas kapal (jangkar). Selain itu ada dua
kategori kerusakan akibat penyakit, yakni black & white band desease. Hasil
analisis dari semua data tadi dapat dijadikan rujukan akan kondisi ekosistem
terumbu karang pada tahun ini. Kembali ke lapangan à
Setelah seharian di kapal, akhirnya sore pun menjelang. Rencana empat
titik dan delapan kedalaman akhirnya selesai dilakukan. Seluruh anggota tim pun
merapat ke pulau. Setelah bersih-bersih alat dan mandi, kini saatnya makan
malam. Berpuluh ekor ikan berbagai ukuran jadi pelengkap nasi, sayur dan tentu
saja, sambal. Energi yang terkuras seharian kini tergantikan dengan asupan makanan.
Beberapa warga yang membantu panitia di dapur terlihat cekatan mengganti piring
yang kosong. Malam ini ditutup dengan evaluasi & briefing seperti kemarin.
|
Instruksi dari korlap sesaat sebelum melakukan pendataan |
|
Tim II yang menggunakan speed boat milik BKKPN Kupang |
|
Transek telah terbentang, selamat mendata kawan !!! |
|
Ikan dari Family Pengupedidae sedang menyaksikan seorang pendata |
|
Pendataan karang dengan metode point intercept transect (PIT) |
Fun dive
Kegiatan Reef Check 2013 di Pulau Kapoposang akhirnya mendekati akhir. Agenda
ini akan diisi dengan fun dive. Lokasinya berada di Marjono point (mercusuar). Sekitar pukul 08.30 semua peserta kembali
melaut. Setelah tiba di titik penyelaman, kondisi arus kurang bersahabat. Harapan
untuk menikmati sensasi Wall Kapoposang banyak yang bertepuk sebelah tangan. Dari
sekian peserta yang direncanakan menyelam, hanya beberapa tim yang
merealisasikannya. Bahkan beberapa orang sempat muntah akibat terombang-ambing
pada kapal yang berhenti. Akhirnya sekitar pukul 13.00 WITA, aktifitas di air
dihentikan.
Makan siang sudah menunggu di Pulau. Rencana untuk meninggalkan
Kapoposang pada jam satu siang terpaksa harus diundur. Setelah menyelesaikan
segala urusan di Pulau, akhirnya kami berangkat ke Makassar sekitar pukul
16.00. Waktu yang sebenarnya sudah sangat molor dari perencanaan.
Saat mesin kapal mulai dinyalakan, sekilas tampak pepohonan Kelapa
melambai kepada kami. Ada rasa berat di hati untuk meninggalkan semua keindahan
dan keramahan Pulau ini. Namun rutinitas masing-masing telah siap menunggu di
Makassar 5 jam kemudian. Semoga kelak Tuhan masih menjodohkan kami dengan
tempat ini.
|
Persiapan Fun dive |
|
Tetap berkibar walau housing kamera berembun |
|
Tetap happy meski tak nyelam
Muh. Ihsan (Iccank) Humas MSDC Unhas
|