Setelah
sebelumnya melaksanakan pengambilan data terumbu karang melalui kegiatan Reef Check
2014 pada 7-9 November lalu, MSDC-UH kemudian mepresentasikan hasil dari
pemantauannya melalui kegiatan Presentasi Hasil Reef Check 2014 (sebagai puncak
rangkaian dari kegiatan besar Reef Check 2014) di Ruang Sidang Fakultas Ilmu
Kelautan dan Perikanan (FIKP) Unhas, Rabu 24/12/14 lalu.
Kegiatan
Presentasi Hasil reef Check ini dihadiri oleh Kepala Dinas Kelautan Perikanan,
Pertanian dan Peternakan Kota Makassar, Abdul Rahman Bando dan Anggota Komisi B
DPRD Kota Makassar, Syahruddin Said, serta perwakilan dari Lantamal VI Kota
Makassar.
Ketua
MSDC Unhas, Syamsu Rizal mengatakan dalam presentasinya bahwa kondisi terumbu
karang yang ada di beberapa pulau kecil di Kota Makassar, antara lain Pulau
Barrang Lompo, Pulau Barrang Caddi, dan Pulau Samalona telah terjadi penurunan
hingga sekitar 60 persen.
“Metode
reef check yang kami lakukan adalah metode yang telah diakui secara
internasional. Dan adapun kerusakan yang terjadi telah sampai pada tingkat 60
persen. Ini tentunya sangat memprihatinkan.” Kata Syamsu Rizal saat melakukan
presetasi hasil Reef Check.
Dari
hasil pemantauan yang dilakukan, menunjukkan bahwa jumlah tutupan karang di
Pulau Barrang Lompo pada stasiun I di tahun 2014 untuk kedalaman 3 meter hanya sekitar
26 persen dan pada kedalaman 10 meter sekitar 38 persen. Sedangkan di stasiun
II pada kedalaman 3 meter sebesar 46 persen dan di kedalaman 10 hanya 21
persen.
Sementara
jumlah tutupan karang di Pulau Barrang Caddi pada stasiun I kedalaman 3 meter
berkisar 49 persen dan di kedalaman 10 meter 46 persen. Dan di stasiun II
terdapat 49 persen pada kedalaman 3 meter dan 38 persen di kedalaman 10 meter.
Di
Pulau Samalona juga tidak menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan
kedua pulau lainnya. Pada stasiun I kedalaman 3 meter, terdapat sejumlah
tutupan karang sekitar 41 persen dan kedalaman 10 meter berjumlah 44 persen. Dan
untuk stasiun II pada kedalaman 3 meter hanya berjumlah 27 persen dan pada
kedalaman 10 meter berjumlah 69 persen.
“Dari
hasil yang kami dapatkan, setiap tahunnya terjadi penurunan persentase tutupan
karang di 3 pulau yang selama ini kami pantau. Diharapkan dengan data yang
telah kami hasilkan ini dapat menjadi acuan bagi para pemangku kebijakan.”
Rizal menambahkan.
Menurut
Anggota Komisi B DPRD Kota Makassar, Syahruddin Said, dari data yang
ditunjukkan oleh MSDC-UH, pemerintah akan mengajukan program pembangunan
berbasis kelautan, khususnya pada perbaikan terumbu karang Kota Makassar. Beliau
juga siap mengawal setiap kegiatan-kegiatan yang bernilai konservatif terutama
dalam peningkatan kualitas terumbu karang yang saat ini terjadi degradasi yang
besar.
Sementara
Kepala Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian, dan Peternakan Kota Makassar,
Abdul Rahman Bando menghimbau kepada seluruh masyarakat khususnya masyarakat
pesisir yang ada di Kota Makassar untuk bersama-sama menjaga kelestarian
terumbu karang. Pada kesempatannya, beliau juga ingin agar seluruh stakeholder
dapat bekerjasama dalam hal ini.
“Kalau
bukan kita sebagai masyarakat yang sadar akan pentingnya ekosistem terumbu
karang, siapa lagi yang akan menjaganya?” tuturnya.
Berikut
adalah hasil dari pemantauan yang MSDC-UH telah lakukan:
Pulau Barrang Lompo:
Stasiun I
·
Tahun 2012
- 3 meter: 76,25 persen
- 10 meter: 49,38 persen
·
Tahun 2013
- 3 meter: 31,25 persen
- 10 meter: 49,38 persen
·
Tahun 2014
- 3 meter: 26,00 persen
- 10 meter: 38,00 persen
Stasiun II
·
Tahun 2012
- 3 meter: 78,13 persen
- 10 meter: 59,38 persen
·
Tahun 2013
- 3 meter: 57,50 persen
- 10 meter: 45,00 persen
·
Tahun 2014
- 3 meter: 46,00 persen
- 10 meter: 21,00 persen
Pulau Barrang Caddi
Stasiun I
·
Tahun 2012
- 3 meter: 75,00 persen
- 10 meter: 48,75 persen
·
Tahun 2013
- 3 meter: 56,88 persen
- 10 meter: 59,38 persen
·
Tahun 2014
- 3 meter: 49,00 persen
- 10 meter: 46,00 persen
Stasiun II
·
Tahun 2012
- 3 meter: 86,88 persen
- 10 meter: 64,38 persen
·
Tahun 2013
- 3 meter: 50,63 persen
- 10 meter: 50,00 persen
·
Tahun 2014
- 3 meter: 38,00 persen
- 10 meter: 34,00 persen
Pulau Samalona
Stasiun I
·
Tahun 2012
- 3 meter: 63,75 persen
- 10 meter: 57,50 persen
·
Tahun 2013
- 3 meter: 49,38 persen
- 10 meter: 49,38 persen
·
Tahun 2014
- 3 meter: 41,00 persen
- 10 meter: 44,00 persen
Stasiun II
·
Tahun 2012
- 3 meter: 68,75 persen
- 10 meter: 68,13 persen
·
Tahun 2013
- 3 meter: 30,63 persen
- 10 meter: 77,50 persen
·
Tahun 2014
- 3 meter: 27,00 persen
- 10 meter: 69,00 persen
|
Dari kiri ke kanan:
Kepala Dinas Kelautan Perikanan, Pertanian dan
Peternakan Kota Makassar, Abdul Rahman Bando, Anggota Komisi B DPRD Kota
Makassar, Syahruddin Said, perwakilan dari Lantamal VI Kota Makassar, Ketua MSDC-UH Syamsu Rizal, dan Nirwan anggota MSDC-UH (Moderator) |