Tanggal 10 nov 2012 (10-11-12) tak hanya
menyiratkan kombinasi angka yang langka, namun juga menarik. Di balik keunikan
tersebut bangsa Indonesia memperingati kebesaran serta keberanian para pejuang
dalam bingkai hari pahlawan. Banyak cara yang dilakukan segenap anak bangsa,
mulai dari berziarah ke TMP, renungan di pusat kota serta masih banyak lagi.
Lain pula dengan MSDC UH, dalam bingkai kegiatan HmI goes to island kami
memaknainya dengan mengunjungi lokasi di timur Bulukumba ini.
Tanjung Bira
Pasir putih, birunya air laut serta senja yang indah adalah imajinasi yang
mungkin muncul kala anda mendengar kedua kata di atas. Lokasi yang menjadi
andalan masyarakat Bulukumba ini memang menyimpan banyak keindahan. Bukan hanya
turis lokal namun para bule pun senang menghabiskan waktu di sini. Selain
keindahan alam yang memukau, kawasan wisata ini telah ditunjang oleh berbagai
fasilitas memadai. Mulai dari resort, vila, dan kafe seakan menjamur di sekitar
wilayah ini. Baik yang kelas mahasiswa hingga eksekutif.
|
Kalau di kampus, ini namanya Mace-mace |
|
sesaat setelah tiba di Tanjung Bira |
|
Turis lokal yang tak mau kalah dari bule |
|
Matahari yang baru saja tenggelam |
Pulau kambing
Sesaat setelah
mengabarkan posisi via akun twitter (@msdc_uh), salah seorang followers
bertanya, mengapa sampai dinamakan pulau Kambing ???. Usut demi usut akhirnya
kak Wawan yang juga suksesor dari kegiatan ini memberi jawaban. Pulau yang tak
berpenduduk tersebut terletak sejauh sekitar 45 menit perjalanan melalui perahu
rakyat. Karakteristik pulaunya hampir 100 persen disusun oleh batuan yang
menjulang setinggi hampir 30 mdpl. Karena tak berpenduduk maka praktis tak ada
sarana sosial di sini semisal, dermaga, rumah, hingga jalan. Orang-orang enggan
menghuni pulau ini karena sulitnya mendapat air bersih. Sesuai dengan namanya,
pulau Kambing hanya “dihuni” oleh kambing peliharaan warga. Tinggal memberi
tanda pengenal kambing siap untuk dilepas di pulau ini.
Selain karena
keunikan tersebut, ekosistem laut pulau kambing juga sangat beragam. Praktis
belum ada kerusakan berarti seperti di bagin lain kabupaten Bulukumba. Selain
itu, visibility yang sangat mendukung menjadikan tempat ini memiliki beberapa
spot diving. Bahkan menurut bang Hadi yang juga dive guide di Anda resort,
terdapat shark point di kedalaman sekitar 25 meter. Tapi bagi pemula mesti
memperhatikan besarnya gelombang pada
saat-saat tertentu. Tak heran beberapa anggota tim mabuk saat kapal lagi stay.
|
Potret Pulau Kambing dari dekat |
|
Bendera senat mahasiswa kelautan UH dan HmI ITK
di bawah tebing pulau kambing. |
|
Kombinasi yang indah antara laut dan tebing batu pulau
Kambing. |
|
underwater view pulau Kambing |
|
after diving session |
Pulau Liukang
Secara
administratif pulau Liukang terletak di kelurahan Tanah lemo, kecamatan Bonto
bahari, kabupaten Bulukumba. Pulau yang berpenduduk sekitar 200 KK ini dapat
dijangkau dengan perahu rakyat selama 20 menit perjalanan dari tanjung Bira.
Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu penduduk yang juga pemilik
penginapan di pulau ini terungkap beberapa fakta. Di antaranya adalah fasilitas
pendidikan yang ada masih sampai menengah pertama. Itupun satu atap dengan
sekolah dasar. Sedangkan untuk fasilitas kesehatan, di pulau Liukang telah
berdiri sebuah puskesdes . Sumber air masyarakat setempat masih mengandalkan
air hujan, meskipun ada beberapa sumur air payau. Untuk listrik, solar cell
& genset masih menjadi andalan.
Di pulau ini
diadakan beberapa kegiatan sosial, antara lain penanaman pohon dan pemberian
bantuan buku sekolah. Berhubung saat itu hari minggu jadi suasana sekolah sepi.
Praktis hanya kepala sekolah yang menerima kami.
|
Penyerahan bantuan buku |
Terbersit
keinginan untuk mengunjungi kembali kilauan indah semesta nusantara. Karena hanya
orang-orang berani yang mau bertandang ke alam. Maka dari itu Tuhan selalu
beserta orang-orang pemberani.
Thanks to
|
Bang Hadi |
|
Kak Wawan |
Beserta semua
pihak yang turut serta menyukseskan acara ini.