Term Of Reference
Landasan Pemikiran
Perubahan iklim sekarang menjadi sebagai salah satu ancaman terbesar bagi terumbu karang di seluruh dunia. Sementara perubahan iklim membawa banyak tantangan untuk terumbu karang, salah satu ancaman paling serius yaitu pemutihan karang secara massal yang disebabkan peningkatan suhu air laut. Pemutihan karang telah menyebabkan kerusakan terhadap terumbu karang pada skala global (16% dari terumbu karang mengalami kerusakan permanen pada tahun 1998), dimana beberapa daerah mengalami degradasi terumbu karang antara 50 – 90% tutupan karang.
Seperti juga terumbu karang di dunia, terumbu karang di Indonesia khususnya Makassar mengalami penurunan kualitas yang cukup signifikan. Tiga hal utama yang mengancam yaitu:
1. Aktifitas manusia yang sulit dikontrol
2. Ancaman alam
3. Perubahan Iklim global
Maka itu Diperlukan data yang berkesinambungan untuk mampu menggambarkan perubahan kondisi terumbu karang sebagai bahan pertimbangan untuk pengelolaannya. Melalui Jaringan Kerja Reef Check Indonesia, banyak kegiatan monitoring yang mencakup daerah terumbu karang di seluruh Indonesia. Sejak diperkenalkan di Indonesia melalui WWF Wallacea bioregion, Reef Check telah menunjukkan peningkatan, baik dalam jumlah sukarelawan, organisasi yang terlibat, jumlah propinsi monitoring, serta lokasi pengumpulan data. Pada tahun pertama, 1997 survei Reef Check sudah dilakukan di 1 lokasi dengan melibatkan tujuh relawan. Pada akhir tahun 2009, survei Reef Check telah dilaksanakan di 98 lokasi monitoring, di 19 provinsi serta melibatkan 2.000 sukarelawan dari 100 lembaga dan Anggota Jaringan Aktif Salah Satunya Adalah Marine Science Diving Club (MSDC) Universitas Hasanuddin.maka dengan itu Marine Science Diving Club menjadikan Reef Check ini sebagai agenda tahunan dalam penyusununan program kerja.
Bentuk Kegiatan
Tujuan dari pelatihan ini yaitu Untuk mengenalkan kepada peserta prinsip dasar monitoring terumbu karang yang menyenangkan dengan metode standar Reef Check global dan mengenalkan konsep ekologi terumbu karang. Untuk mengamati bagaimana teknik dan perlengkapan ini digunakan di
lapangan. Kegiatan ini dibagi menjadi 2 sesi yaitu : sesi Ruang Kelas dan Sesi Lapangan. Pada Sesi Ruang Kelas bentuk kegiatan sebagai berikut :
a. Perkenalan – semua anggota di ruangan.
b. Menjelaskan tujuan Reef Check untuk memberikan pendahuluan, konsep dan praktek Reef Check kepada peserta.
c. Memutar DVD mengenai RC– 30 menit – kemudian diskusi.
d. Menunjukkan organisme indikator RC di area anda yang ada di CD PowerPoint RC – 25 menit.
e. Mendiskusikan masalah khusus yang dihadapi terumbu karang di Indonesia (Makassar)
f. Menjelaskan rencana di Lapangan (apakah bersnorkel atau menyelam)
g. Memberikan semua perlengkapan Lapangan Kepada Peserta.
Pada sesi Lapangan , Bentuk Kegiatannya sebagai berikut :
a. Menjelaskan rencana untuk sesi lapangan dan menjelaskan apa yang anda ingin penyelam lakukan dan dimana mereka seharusnya berada.
b. Memilih terumbu di perairan dangkal dan gelar transek garis sekitar 10 m (30 feet).
c. Menunjukan penggunaan tali pengukur tegak lurus di titik sampling dan biarkan mereka mencatat di sabak. Lakukan di sebanyak 10 titk sampel.
d. Menjelaskan kegunaan sabuk transek selebar 5m untuk survey ikan dan invertebrata dan bagaimana memperkirakan lebarnya.
e. Berenang bersama penyelam di sepanjang transek dan jelaskan perlunya menunggu untuk tidak menakuti ikan. Tunjukkan ikan indikator dan minta mereka untuk menuliskan nama ikan tersebut.
f. Mengulangi prosedur ini untuk invertebrata. Jelaskan pentingnya “nol” dalam penghitungan organisme indikator segabai indikasi adanya penangkapan berlebih.
g. Melengkapi sisa waktu yang ada dengan berenang bebas mencari indikator RC. Minta klien untuk mencatat perbedaan di habitat yang sudah di amati.
Waktu dan Tempat Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 23 – 25 Maret 2012 bertempat di Makassar dan Pulau Barrang Lompo, Barrang Caddi, dan Pulau Samalona.
Peserta Kegiatan
Peserta kegiatan Reef Check 2012 ini adalah peminat dan pemerhati lingkungan laut di seluruh Indonesia, yang terdiri atas :
1. Anggota Marine Science Diving Club Universitas Hasanuddin (MSDC-UH)
2. Mahasiswa
3. Instansi pemerintah
4. Anggota jaringan kerja Reef Cheek Indonesia
5. Siswa-siswi SMA/SMK
6. Masyarakat umum.